Minggu, 27 September 2009

Vespa in OkeZone news


Di Balik Kebersamaan Komunitas Vespa
Selasa, 16 September 2008

KEBERSAMAAN di dalam komunitas Vespa tidak perlu disangsikan. Hal ini tak hanya berlaku di satu klub saja. Namun di manapun mereka berada dan berpapasan dengan club lainnya, dengan cepatnya mereka dapat berbaur.

Melupakan perbedaan yang ada satu sama lain yang ada hanyalah persamaan nasib sebagai pengendara Vespa.

"Secara data, saya belum tahu komunitas sepeda motor apa yang keberadaanya cukup banyak di Indonesia. Tapi di manapun sepengetahuan saya, komunitas Vespa mudah kita temui. Bicara soal kebersamaan, boleh dikatakan mereka cukup kuat," ujar Edi Putranto, penggemar Vespa sejak era 1990-an.

Namun apa yang menyebabkan ikatan antar mereka begitu kuat? Edi menambahkan, kekuatan tersebut lebih karena homogenitas. Dengan begitu lebih mudah mengekspresikan diri. Tetapi apakah seluruh anggota yang ada betul-betul menggemari scooter Italia tersebut? Ternyata tidak.

"Kalau dikatakan kebersamaan club Vespa tinggi, memang benar. Namun apakah semua adalah penggemar? Tidak juga, umumnya mereka lebih memilih bergabung lantaran acara touring. Bukan menyelami apa sebenarnya sepeda motor ini," ungkap pengoleksi peralatan rumah tangga antik itu.

Oleh sebab itu tidak jarang jika kendaraan asal Pontedra, Italia ini dimodifikasi dengan menghilangkan ciri khas Vespa. Akibatnya, membuat Vespa sering dianggap sebelah mata. Padahal motor bermesin samping tersebut diciptakan oleh para insinyur penerbangan ditahun 1940-an.

"Agar masyarakat umum tidak lagi memandang sebelah mata terhadap Vespa. Saya berharap muncul wadah bagi penggemar bukan pengendara Vespa. Dengan begitu filosofi tinggi scooter ini tetap bisa terjaga bahkan berada diposisi yang paling tinggi," harap Edi.

-------------------------------------------------------

Vespa Orisinil Lebih Dihargai
Rabu, 10 September 2008

BICARA scooter Italia, Vespa memang tidak ada habisnya. Baik sejarah, modifikasi maupun perkembangan modelnya. Termasuk pula mengenai gaya hidup dan sosial pemiliknya.

Bentuk yang unik ditopang mesin dua langkah sederhana, begitu alasan umum penggemar karya para insinyur teknik pesawat terbang ini jatuh hati.

Salah satunya Edi Putranto, sebut saja sebagai pengagum berat sepeda motor yang sudah ada sejak zaman pre war ini. Dirinya menyebut Vespa sebagai kendaraan ?sopan'.

"Hakikinya scooter adalah kendaraan ?sopan'. Kenapa? Dia tidak kencang, desain bodynya dirancang untuk menjaga dan menunjang kegiatan pemiliknya," tutur penghoby barang antik ini.

Sejak 1990-an, bapak satu putera ini sudah terpincut dengan Vespa. Perlahan dirinya menyelami dunia Vespa dengan segala keunikannya. Kini koleksi kebanggaannya berbaris rapih di teras rumahnya.

Mulai dari lansiran tahun 1952, dua lambreta dan termuda model grand sport tipe MK produksi 1960. Semuanya masih dalam kondisi bugar, kendati usia mereka sudah cukup senja.

"Vespa pertama saya beli dengan modal Rp4 juta, itu tahun 1990-an. Saya tidak tahu menahu bahannya darimana. Namun yang jelas dengan biaya sebesar itu, saya sudah bisa memiliki Vespa yang partnya pesan langsung dari negeri asalnya, Italia," kisah Edi, tentang Vespa pertamanya.

Karena memiliki history panjang serta filosofi mendalam, pemilik Vespa Kongo, produksi Uni Soviet tahun 1955 ini menyayangkan jika kendaraan dengan posisi mesin samping ini harus dirubah bentuk. Pasalnya, dari sebuah orisinalitas, nilai Vespa dapat lebih dihargai.

"Dari Vespa, saya cukup mendapatkan banyak hal, minimal banyak dikenal tetangga," kelakar penggiat event organizer ini. "Keinginan saya terhadap Vespa, hanya ingin jika sedang mengendarainya di jalan. Pengguna sepeda motor lainnya memberikan perhatian ke motor ini. Sepertinya ketika mereka melihat motor besar melintasi jalan," tutup Edi.
-------------------------------------------------------------

Vespa S 50, Alternatif Baru Motor Matic
Senin, 24 November 2008

MILAN - Perusahan automotif pembuat sepeda motor asal Italia, Piaggio, beberapa waktu lalu memperkenalkan produk barunya Vespa S 50 2009. Scooter mungil ini dirancang sebagai alternatif kendaraan di kota-kota besar.

Walau beruasaha tampil retro mempertahankan tradisi Vespa, S 50 lebih terlihat trendy. Menggunakan engine empat tak SOHC 50cc, motor ini memang dirancang untuk penggunaan dalam kota. Sebagaimana di beritakan motorcycle-usa, Vespa telah membuat motor yang efisien dalam pemakaian bahan bakar dengan suara mesin yang halus sejak 2001.

Kondisi seperti itu dicapai karena tim mekanik Vespa selalu berinovasi dalam membangun sistem mesin yang tidak terlalu besar cylindernya, sehingga irit penggunaan bahan bakar dan rendah emisi. Seperti halnya motor-motor matic yang banyak beredar di Indonesia, motor ini telah menggunakan continuously variable transmission (CVT) dan mampu mencapai kecepatan maksimum 39 mph.

Tampil mungil bukan berarti minus aksesoris, sebab S 50 telah dilengkapi ban tubeless ukuran 110/70-11 di depan dan 120/70-10 di belakang. Setingkat lebih baik dari pada motor matic di Tanah air bukan.

Bila berminat, Vespa menyediakan pilihan warna Dragon Red, Montebianco White, Shiny Black serta Taormina Orange. Di pasar Amerika, S 50 di tawarkan seharga USD3199 atau sekitar Rp40 juta.
sumber: okezone news

0 komentar:

penting

Template by - VESPA MONAS CLUB | copy right 2008 Ari | Support by Tito + Agus_zyspan + Jali