Panduan ini ditujukan bagi Vespa Mania yang ingin memasuki dunia Vespa tua dimana pada kelanjutnya adalah generasi penerus pecinta Vespa di negeri yang kita cintai ini.
Beberapa hal penting yang dapat dijadikan acuan secara umum dalam memutuskan untuk membeli Vespa tua adalah sebagai berikut:
1. Cek Surat-surat dengan Vespa-nya
Pastikan terlebih dahulu kesesuaian antara nomor mesin dan bodi di BPKB dan STNK dengan nomor yang berada di mesin dan body Vespa yang sedang diincar. Nomor-nomor yang terdapat di BPKB dan STNK sangat jelas tertera pada lembarannya, sedangakan nomor mesin Vespa tua umumnya berada di bagian batangan mesin yang menghubungkan dengan baut sasis.
Sementara itu nomor bodi Vespa tua umumnya berada di bagian bawah box kiri (box bagasi) dengan kode awal misalnya VNA, VNB, VBA, VBB, VBC dan lain-lain. Namun demikian beberapa varian Vespa ada yang nomor bodinya berada di sebelah kanan (box mesin) dekat dengan mesin umumnya untuk jenis Vespa keluaran akhir decade 1960’an keatas.
Dalam fase ini hal yang perlu mendapat perhatian tambahan ialah pastikan nomor yang berada di mesin dan bodi tersebut bukan nomor aspal. Adapun secara umum ciri-ciri nomor aspal yang berada di bagian mesin adalah disekitaran permukaan nomor tersebut banyak terdapat goresan-goresan yang kadar warnanya berbeda (seperti bekas dihapus dengan amplas atau grinda) dengan bagian lainnya.
Sementara itu untuk bagian bodi dalam pengecekan aspal tidaknya nomor tersebut secara umum selain salah satunya sama dengan seperti yang dilakukan dalam melihat kondisi nomor mesin, juga dapat dilakukan dengan meraba disekitaran sisi dalam daripada bagian yang terpatri nomor bodi dimaksud. Bila terdapat bekas las-lasan disekelilingnya besar kemungkinan nomor tersebut bukan milik bodi Vespa yang sebenarnya.
Banyak nomor bodi Vespa yang telah tertutup cat maupun dempulan, apabila hal ini terjadi mohon ijin kepada si pemilik untuk menghilangkan lapisan tersebut agar nomor terlihat jelas. Apabila dalam langkah pertama ini terjadi ketidak cocokan satu dengan lainnya, ya…say bye-bye aja dech… cari Vespa lainnya, dengan demikian paling tidak telah terselamatkan anggaran kita untuk membeli Vespa yang telah mengalami mutilasi tersebut.
2. Komposisi Bodi Set
Pengertian dari bodi set disini adalah bagian-bagian Vespa yang meliputi spakbor, stang, bodi, tanki bensin serta box kiri kanan. Pertimbangan komposisi bodi set dimasukan sebagai langkah kedua dengan perhitungan karena bagian-bagian inilah yang akan menjadi daya tarik pertama bagi pandangan umum secara fisik Vespa.
Selain itu juga, apabila salah satu bagian dari bodi set tersebut tidak sesuai dengan komposisinya maka dalam mencari yang sesuai komposisi daripada bodi set akan jauh lebih sulit (terutama Vespa keluaran tahun 1950’an dan 1960’an) dibandingkan dengan masalah kesehatan mesin.
Maksudnya dalam membandingkan dengan kesehatan mesin adalah karena secara umum banyak bengkel Vespa yang dapat menangani masalah kesehatan mesin maupun yang menyediakan onderdil/spare parts Vespa dibandingkan yang menyediakan bagian-bagian bodi set (terutama yang original). Hal tersebut mengingat sudah tidak diproduksinya bagian-bagian bodi set oleh pihak Piaggio disini.
Masalah umum yang terjadi dalam fase ini adalah terjadinya kropos pada bidang-bidang tersebut. Sesungguhnya sebuah evolusi yang wajar pada barang-barang old crack, apalagi barang tersebut sebuah kendaraan yang harus berinteraksi secara rutin dalam segala macam cuaca dan medan yang ada di negeri ini.
Kondisi tersebut sebenarnya tidak perlu terlalu dirisaukan sepanjang lokasi karat dan cenderung kropos dimaksud tidak terlalu menghabiskan keseluruhan bidangnya. Ini mengingat banyak bengkel restorasi skuter maupun bengkel las yang dapat menanganinya dengan baik.
Minimalisir ketidaksesuaian komposisi bodi set adalah jawaban yang tepat apabila memang Vespa yang diincar mengalami ketidaksesuaian. Perbandingan keberadaan (ketersediaan dipasaran) satu barang dengan lainnya merupakan langkah lanjutan dalam fase ini. Kategori bodiset yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi adalah:
A. Frame/bodi; jangan pernah melirik bagian ini yang telah mengalami potongan maupun lubang-lubang yang sengaja dibentuk oleh pemilik lamanya.
B. Handlebar/stang; upayakan ketersediaan stang/handlebar sesuai dengan komposisi tahun keluaran Vespa dimaksud.
C. Tanki bensin, box kiri-kanan dan spakbor adalah bagian selanjutnya yang apabila memang tidak sesuai dengan tahun keluarannya, masih banyak buatan local tersedia dipasaran umum.
3. Keutuhan Mesin
Setelah kepastian akan adanya kesesuaian antara surat-surat dengan wujud Vespa serta adanya kesesuaian komposisi Vespa yang sedang diincar, hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah meneliti masalah keutuhan mesin.
Pastikan bahwa keutuhan mesin masih berada pada posisinya. Mengingat Vespa tua kebanyakan belum menggunakan system kelistrikan dengan model CDI maka upayakan sistim tersebut untuk dikembalikan ke model awalnya (menggunakan platina).
Menggunakan CDI memang sebuah kemanjaan yang disediakan oleh peradaban dalam menyalakan sebuah Vespa namun dari segi perawatan, model tersebut ke depannya akan lebih memakan banyak biaya dibandingkan dengan model platina selain juga akan menghilangkan atmosfir vintage yang terkandung dalam Vespa tersebut.
Disamping itu juga banyak kemungkinan bahwa mesin Vespa yang sudah lama tidak digunakan bukanlah sebuah harga mati bahwa kondisi tersebut tidak dapat dinyalakan kembali. Banyak bengkel Vespa yang dapat menyalakan kembali mesin tersebut di seantero jagad ini. Salah satu hal yang perlu diingat bahwa untuk beberapa bagian mesin Vespa varian umum produksi tahun 1960’an masih dapat di kanibal dengan generasi mesin kelanjutannya.
Setelah langkah-langkah tersebut di atas terpenuhi maka satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mencari informasi seluas-luasnya. Dimana hal ini tersedia sangat banyak baik itu di media internet, media cetak, club-club Vespa serta individu-individu yang memahami dengan baik masalah Vespa.
0 komentar:
Posting Komentar